Pada hakekatnya guru dan orangtua dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sebagai penunjang pencapaian visi Bangsa Indonesia berdasarkan ketetapan MPR RI No.IV/2004 tentang GBHN (1996:66).
“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.”
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua
murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait
harus senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka
menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua
pihak yang terkait akan mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya
sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. Selanjutnya,
hubungan timbal balik antara orangtua dan guru yang benilai informasi tentang
situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan suatu bentuk kerja sama yang
dapat meningkatkan aktivitas belajar murid baik di sekolah maupun di rumah.
Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah penting. Bila ha lini tidak tercapai
akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar, dan akan
menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, maka diperlukan langkah-langkah
yag dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari murid yang
dilakukan oleh orangtua, guru dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling
membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun
kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang
jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah
atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat
diwujudkan.
Peranan dan Fungsi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar
mengajar banyak mengakar pada berbagai pandangan dan konsep, perwujudan proses
belajar mengajar dapat terjadi dalam beberapa model. Pengertian proses belajar
mengajar dikemukakan oleh Usman (1989:1) bahwa:
Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian proses belajar
mengajar yang telah diutarakan, maka kemudian melahirkan strategi dan
penerapannya.
Peranan Guru
Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik” dan pembimbing”,
makadiperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Dari berbagai kegiatan
interaksi belajar-mengajar, secara singkat peranan guru yang dikemukakan
Sadirman (2005:144) adalah sebagai berikut:
1. Informator
Sebagai pelaksana cara mengajar informatif laboratorium, studi lapangan dan sumber
informasi kegiatan akademik maupun umum.
2. Organisator
Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus dan
lain-lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar- mengajar,
semua diorganisasikan dengan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai
efektivitas dan efesiensi dalam belajar pada diri sendiri.
3. Motivator
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harusdapat
merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement
untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya
cipta (kreativitas), sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.
4. Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide
merupakan kreatif yang dapat di contoh oleh siswa.
5. Transmitter
Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijasanaan pendidikan dan
pengetahuan.
6. Fasilitator
Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas
atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, misalnya saja dengan menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang sedimikian rupa, sesuai dengan
perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara
efektif
7. Mediator
Guru sebagai dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator
juga diartikan sebagai penyedia media.
8. Evaluator
Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas
untuk menilai prestasi siswa dalam bidang akademis maupun tingkah laku
sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana siswa itu berhasil atau tidak.
Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Peter mengemukakan ada tiga tugas dan tanggung jawab guru yakni:
a. Tugas guru sebagai pengajar
Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan
yang akan diajarkan.
b. Tugas sebagai pembimbing
Guru sebagai pembimbing memberikan tekanan kepada
tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya.
c. Tugas guru sebagai administrator
Guru sebagai administrator kelas pada hakekatnya
merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang-bidang pengajaran dan
keterlaksanaan pada umumnya. Namun demikian, keterlaksanaan bidang pengajaran
lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru.
Tugas Dan Tanggung Jawab Orangtua Dalam Aktivitas Belajar Murid
Anak akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dimana ia pertama
kali menerima berbagai aspek pendidikan secara alami dari kedua orangtuanya.
Oleh karena itu, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan
keluarga. Namun demikian bukan berarti bahwa pola pendidikan dalam keluarga
adalah formal. Seperti yang dikemukakan oleh Zakiah (1984:35) bahwa: Pada
umunya pendidikan dalam rumah tangga bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan
pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara
kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi
pendidikan.
Orangtua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam
perkembangan anak-anaknya. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping
ibunya akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibunya. Sehingga
kemudian ia akan meniru atau menuruti segala yang didapatkannya.
Peranan Orangtua Dalam Pendidikan
Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang utama dan pertama dalam
masyarakat karena dalamkeluargalahmanusiadilahirkandanberkembangmenjadidewasa.
Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak budi pekerti dan kepribadian setiap
manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan
oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.
Ditinjau dari fungsi dan tugasnyasebagaiorangtuadalamaktivitasbelajaranak maka
peranan ibu dan ayah berbeda, seperti yang dikemukakan oleh Piaget
dibawah ini :
Peranan ibu dalam pendidikan anak
1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
2. Pengasuh dan pemelihara
3. Tempat mencurahkan isi hati
4. Pengaruh kehidupan dalam rumah tangga
5. Pembimbing hubungan pribadi
6. Pendidikan dalam segi-segi emosional
Peranan ayah dalam pendidikan anak
1.
Sumber
kekuasaan didalam keluarga
2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia lain
3. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga
4. Pelindung terhadap ancaman dari luar
5. Pendidikan dari segi-segi rasional
Tanggung Jawab Orangtua
Ada beberapa tanggung jawab dari kedua orangtua dalarn menunjang pendidikan
anaknya seperti yang di kemukakan oleh Zakiah (1984:38) sebagai berikut :
- Memelihara dan membesarkan anak. lni adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orangtua dan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
- Melindungi dan menjamin keamanan, baik jasmani maupun rohani dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafah hidup dan agama yang dianutnya.
- Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
- Membahagiakan anak sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup manusia.
Ada beberapa hal atau dasar-dasar yang perlu diperhatikan sebagai tanggung
jawab orangtua terhadap anaknya terutama dalam konteks pendidikan adalah
sebagai berikut :
- Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih saying menjalin hubungan orang tua dan anak. Kasih sayang orangtua yang ikhlas dan murni akan mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab untuk mengorbankan hidupnya dalam memberikan pertolongan kepada anaknya.
- Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
- Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara.
- Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini merupakan doronganuntukdilaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum dan perawatan, agar anak dapat hidup secara berkelanjutan.
- Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila anak telah dewasa ia mampu mandiri.
Hubungan Kerjasama Antara Guru Dan Orangtua Dalam Meningkatkan Aktivitas
Belajar Murid
1. Adanya Kunjungan kerumah anak didik
Pelaksanaan kunjungan kerumah anak didik berdampak positif diantaranya :
Kunjungan melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu
memperhatikan dan mengawasinya. Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada
guru melihat sendiri dan mengobservasi langsung cara anak didik belajar, latar
belakang hidupnya, dan tentang masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga.
Guru berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orangtua anak didik
tentang pendidikan yang baik, cara-cara menghadapi masalah yang sedang dialami
anaknya. Hubungan antara orangtua dengan guru akan bertambah erat. Kunjungan
dapat memberikan motivasi kepada orangtua anak didik untuk lebih terbuka dan
dapat bekerjasama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya. Guru mempunyai
kesempatan untuk mengadakan interview mengenai berbagai macam keadaan atau
kejadian tentang sesuatu yang ingin ia ketahui. Terjadi komunikasi dan saling
memberikan informasi tentang keadaan anak serta saling memberi petunjuk antara
guru dengan orangtua.
2. Diundangnya Orangtua Kesekolah
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri oleh
orangtua maka akan positif sekali bila orangtua diundang untuk datang
kesekolah.
3. Case Conference
Case Conference merupakan rapat atau conference
tentang kasus. Conference biasanya dipimpin oleh orang yang paling mengetahui persoalan bimbingan
konseling khususnya tentang kasus yang dimaksud tujuannya agar mencari jalan
yang paling tepat agar masalah anak didik dapat diatasi dengan baik.
4. Badan pembantu sekolah
Badan pembantu sekolah adalah organisasi orangtua murid atau wali murid dan
guru yang dimaksudkan untuk menjalin kerjasama antara sekolah atau guru dengan orangtua murid.
5. Mengadakan Surat Menyurat Antara Sekolah Dan Keluarga
Surat menyurat diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan dalam
perbaikan pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada
orangtua jika anaknya perlu lebih giat, sering membolos, sering berbuat
keributan dan sebagainya.
6. Adanya Daftar Nilai Atau Raport
Rapot yang biasanya di berikan setiap catur wulan kepada para murid dapat
dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan orangtua. Sekolah dapat
memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua bila hasil rapot anaknya kurang baik atau
sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar
dapat lebih giat mengembangkan bakatnya atau minimal mampu mempertahankan apa
yang sudah dapat diraihnya.
Orangtua dan guru adalah satu tim dalam pendidikan anak, untuk itu keduanya
perlu menjalin hubungan baik. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka
bersama para guru daripada dengan orangtua. Kedengarannya mungkin agak
mengejutkan, tapi memang begitulah kenyataannya. Ketika orangtua pulang dari
tempat bekerja, anak-anak biasanya juga baru tiba dari mengikuti kegiatan
setelah jam sekolah. Hanya tersisa waktu beberapa jam saja untuk makan malam
bersama, menyelesaikan pekerjaan rumah dan mungkin menghadiri acara anak-anak.
Setelah itu semuanya tidur.
Memang benar semua kegiatan sehari-hari yang dilakukan orangtua adalah
penting. Dan memang banyak orangtua yang bisa menggunakan dengan baik waktu
makan malam bersama, ketika membantu anak mengerjakan tugas sekolah di rumah,
dan ketika mengantar anak ke sekolah. Tapi perlu diingat, pada saat yang sama
ada orang dewasa lain yang juga mengajari, mempengaruhi dan bersenang-senang
dengan anak-anak kita selama 6 jam sehari, yaitu guru mereka.
Anak-anak umumnya bisa melakukan tugas-tugas mereka dengan baik ketika di
sekolah. Sebagian di antaranya bahkan mungkin lebih mudah mempercayai guru
mereka. Untuk itu perlu kiranya setiap orangtua mengetahui dengan baik sosok
guru yang mengajar anak-anaknya. Hal ini penting karena dalam pendidikan
sekolah, orangtua dan guru harus menjadi satu tim yang baik.
Jika orangtua dan guru bisa saling mengenal dan mempercayai, maka anak-anak
tidak akan menentang salah satu dari mereka, terutama ketika anak-anak itu malas atau
menghindar dari tugas-tugasnya. Pengertian diantara orang tua dan guru
menjadikan masalah kecil tidak berkembang menjadi besar, dan masalah besar bisa
diselesaikan dengan lebih baik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terjalin hubungan baik
antaraorangtuadan guru, yaitu:
Ketika anak mulai sekolah, segera perkenalkan diri Anda kepada gurunya.
Jangan menunggu waktu hingga Anda dipanggil ke sekolah karena anak bermasalah.
Carilah jalan untuk melakukan kontak dengan mereka, walau sekedar dengan sapaan “Apa kabar,” agar
wajah dan nama Anda mudah diingat oleh sang guru.
Jika kemungkinan waktu untuk bertemu sangat terbatas, usahakan menghubungi
bapak/ibu guru untuk menanyakan kepada mereka waktu yang nyaman guna menanyakan
kabar seputar perkembangan pendidikan anak anda. Tidak perlu melakukan percakapan panjang, carilah
sekedar informasi dan tunjukkan bahwa anda sangat perhatian dengan pendidikan anak-anak.
Perkenalkan anak dengan gurunya. Satu kelas biasanya diisi 30-40 murid,
usahakan guru mengenali anak Anda. Buatlah catatan singkat mengenai diri anak,
hal-hal apa yang mungkin perlu diperhatikan, terutama jika anak memiliki
kesulitan tertentu. Tambahkan dengan catatan berisi harapan Anda seputar
pendidikan si anak. Jangan lupa sertakan nama, nomor telepon dan alamat anda yang bias dihubungi.
Guru adakalanya memberikan penjelasan mengenai metode belajar-mengajar yang
dilakukannya. Berikanlah perhatian besar terhadap rencana pembelajaran dan
pengajaran yang sudah disusun. Jika ia belum memberitahukannya kepada Anda, maka
tanyakanlah. Biasanya guru sangat senang jika orangtua juga berkenan mengetahui
target pelajaran yang ia tetapkan. Tapi, jangan langsung mengkritik mereka jika anda merasa adahal yang
kurang cocok. Berikan penilaian positif jika anda mendapati hal yang memang baik untuk kemajuan pendidikan anak.
Datangi pertemuan orangtua-guru. Hormati waktu yang digunakan guru dalam
pertemuan itu. Datanglah tepat waktu, dan jangan berlama-lama
jika anda diberikan waktu khusus untuk bertemu dengan mereka. Bawalah buku catatan. Jika anda menemukan masalah atau hal yang
kurang cocok, sampaikan secara terbuka dengan cara yang baik dan sopan.
Berdiskusilah untuk memecahkan masalah bersama-sama. Jika ada beberapa poin masalah,
selesaikan satu persatu dan jangan dicampur aduk.
Ingatlah aturan emas yang satu ini: senantiasa berprasangka baik kepada
guru. Mereka yang mau bekerja menjadi guru, biasanya adalah orang-orang yang
mencintai kegiatan belajar-mengajar. Jangan mudah termakan pendapat negatif
mengenai sang guru, termasuk yang anda dengar dari anak sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memberikan
reaksi berbeda satu dengan yang lain. Teman baik anda mungkin tidak menyukai seseorang yang anda anggap hebat dan anak anda mungkin perlu sedikit waktu
untuk menyesuaikan diri dengan gaya mengajar guru barunya.
Guru juga manusia biasa, yang kadang mengalami hari dan waktu yang buruk.
Kadang kehidupan pribadinya dilanda krisis dan masalah dan bias jadi mereka
tidak bisa mengatasinya dengan baik. Jika guru membentak anak anda dan melakukan hal di luar
kewajaran, tanyakan kepadanya apakah ia baik-baik saja. Sedikit memberikan
dukungan kepada guru, akan membuat keadaan pulih dengan segera.
Berkomunikasilah secara teratur. Anda bias menggunakan
email atau suratjika tidak ada. Kirimkan komentar mengenai kemajuan pendidikan anak anda, ceritakan kegembiraan si kecil
belajar di sekolah. Jika anak memiliki kesulitan khusus dalam belajar,
informasikanlah hal itu sejak dini kepada gurunya. Ada baiknya juga
memberitahukan guru jika anak sedang dalam kondisi yang kurang baik, sakit atau
sedang bersedih. Sehingga guru bisa mengantisipasi keadaan itu dan tidak kaget
jika mendapati si anak sulit untuk diajar.
Anda dan guru sama-sama menginginkan yang terbaik untuk pendidikan
anak-anak.Jika anda mendengar kabar yang buruk tentang guru, apakah ia galak, jahat atau tidak obyektif,
maka tetap pertahankan hubungan baik anda dengan sang guru. Cari tahu masalah yang sebenarnya
dengan menghubungi guru itu secara sopan. Jangan mengeluarkan kata-kata yang buruk
mengenai guru di depananakanda. Tetap fokus terhadap masalah yang dihadapi,
jadikan itu latihan bagi anak bersikap terbuka
Yang harus dilakukan oleh guru dalam meningkatkan aktivitas belajar murid
adalah:
- Memberikan bimbingan dan dorongan dalam mengimbangkan sikap dan tingkah laku agar murid menguasai materi pelajaran yang diajarkan.
- Memberikan motivasi kepada murid agar dapat mencapai hasil belajar yang baik.
- Merangsang dan memberi dorongan untuk belajar dengan baik dan efektif
Yang dilakukan orangtua dalam meningkatkan aktivitas belajar murid adalah:
- Membantu anak bila mendapat kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan.
- Mengontrol waktu belajar anak dirumah.
- Membantu anak dalam menggunakan waktu luangnya untuk belajar.
- Memberikan perhatian yang cukup kepada anak dalam hal belajar.
Saran-Saran
- Orangtua dan guru harus terlibat dalam belajar murid, baik di rumah maupun di sekolah agar murid tersebut dapat mencapai hasil belajar yang baik dan berkualitas.
- Hubungan antara orangtua dan guru dalam meningkatkan aktivitas belajar murid harus tetap dipelihara dengan baik agar murid mendapat pendidikan yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi murid.
“ Teaching
kids to count is fine, but teaching them what counts is best “
“Mengajarkan murid untuk bisa berhitung itu bagus, tetapi yang
terbaik dan yang paling penting adalah mengajarkan
mereka tentang hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang berharga dalam hidup ini seperti prinsip, kode etik hidup, kejujuran,
nilai moral, kabaikan dan pengabdian)”
Bob Talbert.
(dikutip dari beberapa
sumber:
buku parenting “ Be A Smart Parent
terbitan Trans Media, Jangan Tunda mencetak Anak Hebat, terbitan Gramedia,
Media Google )