Sabtu, 19 Desember 2015

Euforia Entrepreneur day

                                                   Euforia Entrepreneur Day
               Pada hari Sabtu,5 Desember 2015 sekolah Stella Maris BSD mengadakan kegiatan Entrepreneur Day. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh siswa-siswi KB sampai SMA Stella Maris Bumi Serpong Damai. Banyak sekali kegiatan yang di adakan dalam kegiatan ini. Ada market, pentas seni, pameran hasil karya siswa, juga berbagai lomba seperti 3D vaganza untuk jenjang KB dan TK, ,mewarnai dan Entrepreneur Kids untuk jenjanng SD, olahan pisang dan EO untuk jenjang SMP. Tidak hanya itu, juga diselenggarakan seminar oleh Mayong Suryolaksono. Kemeriahan juga berasal dari bazar makanan dan minuman, juga non makanan, Acara ini di hadiri oleh orangtua siswa dan sekolah sekitar Stella Maris. Acaranya bagus dan sangat menarik sekali. Acara mulai pukul 08:00 sampai pukul 17:00. Acara pameran 3D Vaganza di mulai dengan lagu "Terhebat" dari Coboy Junior. Anak-anak sangat antusias sekali saat guru membagikan stiker smile yang akan di tempelkan ke hasil karya anak-anak KB1 dan KB2 setelah melakukan tanya jawab dengan anak-anak KB yang didampingi oleh orangtuanya yang menjaga pameran 3D Vaganza. Kegiatan menempel stiker smile sangat ramai dan penuh dengan suka cita. Semua anak TKA dan TKB memberikan stiker smile ke hasil karya anak KB yag disukainya.
                   Setelah  pameran 3D Vaganza kegiatan dilanjutkan dengan acara Market. Di Market ini anak-anak memasaran produk hasil karyanya. Mereka berbagi tugas menjadi penjaga booth, sales promosi, bahkan kasir. Anaklah yanng akan menawarkan hasil karyanya kepada orangtuanya juga orang lain yang ada disekitar. Kegiatan ini mengundang rasa kagum dan lucu serta diwarnai dengan proses tawar menawar yang dilaku oleh calon pembeli. Seperti percakapan yang berhasil kami rekam berikut ini: "Nak boleh tidak bandonya tante beli seharga Rp 5000,00 kata mama Evan" lalu Cha-cha menjawab: "Tidak boleh tante ini buatnya susah".
"Puji Tuhan .....asyik dagangan kita terjual semua.....hore dapat kuponnya banyak kata anak-anak KB dan TK. Anak-anak senang sekali dengan kegiatan Entrepreneur Day tahun ini.Semoga tahun depan kegiatan ini bisa lebih meriah lagi dan banyak lagi yang terlibat di acara ini.
Anak-anak kalian hebat!
















Kamis, 12 November 2015

Fantastic November !!!

Yuk, kita intip teman-teman kita saat menjadi petugas upacara........

Kepada pembina upacara hormat grak.....
Semua barisan bersiap.......
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku................................



Lihat teman, barisannya sudah rapi kan.....









Nah... hebat kan teman-teman kita ini, siapa lagi ya yang besok jadi petugas upacara?
Teman-teman kita harus bangga ya punya bangsa yang hebat dan penuh dengan kekayaan alamnya.
Ayo kita jaga bersama.....


Hei teman-teman, masih ada lagi lho kegiatan lainnya.... let's check it out....
Ini adalah foto-foto saat kegiatan bonding bersama kakak SD kelas 1
Kita bekerjasama menempel anak ayam
Lihat betapa sibuknya teman-teman kita ini he he he....






Inilah hasil karya kita bersama yeeeaaaaaah.....

Tunggu kabar selanjutnya ya teman-teman...

Senin, 26 Oktober 2015

Cooking, Penetapan Tujuan Bersama (PTB) & Penutupan BKSN

“It’s Cooking Time” –

Cooking time bulan September ini adalah Timus Goreng.

Makanan sangat penting untuk semua kegiatan kita. Kita makan guna mempertahankan kesehatan tubuh kita dan mendapatkan tenaga. Bagi beberapa orang makanan hanyalah makanan, namun bagi sebagian orang lainnya makanan membawa kenangan atau ingatan mengenai sesuatu atau seseorang. Harumnya roti yang masih hangat membuat kita membayangkan nenek kita sendiri memakai celemek sedang mengambil potongan roti hangat yang masih panas dari dalam oven, untuk kemudian dipotong dan diolesi selai mentega manis dan madu.

Melalui pengalaman dari makanan anak-anak dapat belajar tentang orang dan daerah lain. Para guru bisa memperkenalkan makanan khas dari daerah tertentu, seperti timus goreng dan meminta anak – anak membuatnya sebagai snack.

Program memasak bersama ternyata memberikan banyak manfaat untuk perkembangan anak, antara lain :

  1. Meningkatkan kehangatan kelas maupun keluarga.
    Aktivitas memasak tergolong sarat komunikasi, sehingga memungkinkan terjalinnya kehangatan antara guru dan siswa maupun orangtua. Saat mengajarkan menumbuk singkong, guru/orangtua akan turut memegang ulekan untuk memberi contoh.
  2. Meningkatkan wawasan anak.
    Sambil menyiapkan bahan, guru/orangtua bisa mengajarkan mengenai kandungan gizi pada makanan. Misalnya, kegunaan ubi yang mengandung zat besi yang menjadi sumber energi.
  3. Melatih konsentrasi dan daya ingat.
    Saat memulai masak, anak akan belajar mengikuti langkah-langkah dalam resep dan anak akan belajar lebih detail dan teliti.
  4. Mengembangkan sensitivitas rasa.
    Dalam proses memasak anak dapat mencium aroma bahan makanan dan hasil masakan sehingga mereka belajar untuk berpendapat apakah masakannya sudah enak atau belum. Namun sensitivitas rasa tidak hanya berlaku saat anak mencicipi masakannya. Mengembangkan sensitivitasnya juga dapat dilakukan melalui tekstur bahan makanan. Hal ini juga akan berpengaruh saat ia mengerjakan tugas prakaryanya.
  5. Membiasakan pola makan sehat
    Ketika anak dibiasakan makan makanan rumahan yang lebih sehat, ia tidak akan ragu mengonsumsi sayuran atau buah-buahan, jenis makanan yang cenderung dihindari anak. Ia juga akan berani menolak jajanan diluar rumah yang kurang bergizi. 


    Merunut juga dari salah satu teori yaitu Howard Gardner berkenaan dengan kegiatan memasak dapat mengasah hampir semua aspek kecerdasan anak yaitu :

  1. Kecerdasan berbahasa
    Selama proses memasak, anak pasti harus menyimak instruksi yang diberikan dengan baik, menghafalkan pesan yang disampaikan dan berinteraksi dengan sang instruktur.
  2. Kecerdasan logis metamatis
    Masukkan 2 buah ubi, 200 gram gula, 1 sendok teh garam.  Anak belajar berhitung dengan cara yang menyenangkan bukan?
  3. Kecerdasan interpersonal
    Sepanjang waktu memasak anak akan bekerja sama dengan orang lain sehingga ia akan terlatih untuk berinteraksi dan memahami karakter orang lain.
  4. Kecerdasan intrapersonal
    Dengan bekal kemampuannya, anak-anak menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak-anak mempunyai rasa kebanggaan yang tinggi ketika masakannya dicoba oleh orang lain terutama orangtuanya dan diberikan pujian. Memasak juga menumbuhkan keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi konsekuensinya.
  5. Kecerdasan kinestetik
    Kemampuan motorik halusnya sudah pasti terasah saat harus memetik sayuran, mengoleskan mentega, dll.
  6. Kecerdasan visual
    Kreativitas anak sangat dibutuhkan ketika ia harus memilin timus atau menata makanannya. Mereka juga menjadi lebih peka terhadap warna, arah, ruang dan bentuk, sehingga ia dapat melahirkan ide secara visual.

    Ternyata tidak hanya itu saja lho, bahkan menurut Arleen Amidjaja dalam bukunya Fun and Mind Stimulating Things To Do with Your Kids (2 - 6 years), memasak penting bagi anak karena memberikan banyak manfaat khususnya bagi daya ingat dan konsentrasi.
    Saat anak belajar memasak, anak diberi kesempatan untuk berkonsentrasi lebih fokus, melatih konsep-konsep matematika karena ada kegiatan menakar sesuatu. Anak juga belajar bereksperimen, berkarya dan berbagi.
    Berbagai  pengalaman dengan berbagai variasi makanan yang bergizi bisa membantu anak-anak mempertahankan kebiasaan memakan makanan sehat. Mereka juga mempelajari bahwa makanan tertentu ikut memberikan konstribusi terhadap kesehatan dan pertumbuhan, sementara yang lain bisa menimbulkan masalah kesehatan. Anak-anak harus diajarkan untuk mengetahui pilihan-pilihan makanan yang memberi kesehatan dengan cara mempelajari apa yang dibutuhkan tubuh.
    Memasak adalah kegiatan yang mendukung perkembangan dan pembelajaran dalam semua sumber perkembangan.
    Dalam memasak, perlu juga disampaikan mengenai keselamatan, antara lain yaitu :

  1. Peragakanlah kepada anak-anak cara yang aman dalam menggunakan peralatan-peralatan yang tajam. Hanya perbolehkan anak- anak menggunakan peralatan yang tajam bila sedang diawasi oleh orang dewasa.
  2. Tunjukkanlah hambata-hambatan dalam memasak seperti bahaya bakar, pentingnya untuk selalu mematikan peralatan dan menjaga jarak aman selama proses memasak.
  3. Tunjukkan cara menggunakan peralatan. Anak yang termuda mungkin perlu memperhatikan orang dewasa memasak yang sebenarnya, seperti mengaduk sup yang sedang mendidih atau adonan yang sedang digoreng, sementara anak-anak yang lain bisa melakukannya sendiri.
  4. Ajari anak – anak bagaimana cara memegang gagang panci dan bagaimana cara meletakkan makanan panas diatas alas atau permukaan yang tahan panas.
  5. Cari tahu apabila ada anak yang memilki alergi terhadap sejenis makanan tertentu dan pastikan bahwa orang dewasa yang membantu juga mengetahui hal ini. Sediakanlah makanan pilihan lain untuk anak tersebut.
  6. Pastikan bahwa anak-anak telah mencuci tangannya dengan air sabun sebelum memegang makanan. Bersihkan dan sterilkan tempat kerja anda.
  7. Usahakan agar terdapat pengawasan orang dewasa yang cukup selama kegiatan berlangsung.
  8. Gunakan peralatan listrik dengan hati-hati. Pastikan anak-anak mengerti “panas” dan mereka sangat hati-hati bila berada disekeliling oven, kompor, blender, piring panas, panci elektrik. Jangan biarkan anak – anak berkumpul disekitar peralatan yang sedang digunakan.
  9. Masukkan kabel ke stop kontak yang tidak menghalangi jalan agar anak – anak tidak terjatuh. Kabel-kabel harus selalu dilepas ketika sedang tidak dipakai.
  10. Pastikan bahwa baskom memasak anti pecah.
  11. Perintahkan anak-anak untuk duduk ketika sedang menggunakan pisau, pengupas, parutan dan peralatan tajam lainnya.
  12. Persyaratan lainnya adalah agar orang dewasa terlebih dahulu dilatih dalam memberi pertolongan pertama pada kecelakaan dan mampu menanggapi luka gores, tercekik dan luka bakar.



    Penetapan Tujuan Bersama (PTB) – perkembangan anak ke arah positif tidak terlepas dari OTM dan guru
    Guru, siswa dan orangtua adalah tiga pihak yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pembelajaran. Apabila mereka sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka hasil yang didapatkan akan bagus sehingga mereka akan puas dengan hasil yang didapatkannya.
    Sebelum pertemuan PTB dimulai, sebelumnya para guru melakukan observasi atau pengamatan dimana teknik penilaian yang dilakukan adalah dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati. Misalnya tingkah laku siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan.
    Observasi adalah proses sistematis dalam pengumpulan data/informasi tentang anak dan lingkungannya. Observasi bersifat objektif, merupakan deskripsi fakta tentang perilaku anak, bukan interpretasi tentang anak. Observasi dapat dilakukan dengan cara-cara seperti:

  1. Mengamati dan mendengarkan anak kemudian dicatat,
  2. Mengukur aspek perilaku maupun respon siswa terhadap suatu kegiatan,
  3. Memonitor perkembangan anak dalam situasi natural/bukan tes, dll.

  Observasi berarti juga mengamati dengan seksama untuk memperoleh gambaran 
  umum  sekaligus hal detail yang signifikan. Proses observasi terdiri dari 3 komponen 
  yaitu:

  1. Observing/pengamatan (mengumpulkan informasi)
  2. Recording (mendokumentasikan hal yang kita amati dengan berbagai cara)
  3. Interpreting (merefleksikan makna hal yang kita observasi)


  Panduan observasi yang perlu dijadikan sebagai acuan yaitu :

  1. Fokus observasi adalah pada perilaku anak
  2. Catat detail observasi segera setelah observasi
  3. Observasi anak dalam kondisi/situasi dan waktu yang berbeda

           Dalam proses PTB, sejak dini siswa dibimbing untuk mampu melakukan refleksi diri, dimana salah satu karakter yang dikembangkan adalah kejujuran, dan kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan berkomunikasi serta menyatakan pendapatnya yang dilatih saat berdiskusi dengan guru dan orangtuanya tentang hal-hal yang ingin dicapai dalam pembelajarannya selama 1 tahun pelajaran berjalan.

            Dalam proses tersebut siswa dilatih untuk menilai diri dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya. Hal ini dapat memberikan manfaat/dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seorang peserta didik diantaranya:

  1. Menumbuhkan rasa percaya diri dan melatih anak untuk memiliki kemampuan menginstrospeksi diri, karena peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya.
  2.  Memberikan motivasi untuk membiasakan dan melatih peserta didik untuk berbuat dan berkata jujur dalam menyikapi suatu hal.  



Penutupan BKSN
 
Bulan Kitab suci Nasional (BKSN) merupakan bulan yang secara khusus digunakan untuk mengenal Kitab Suci lebih jauh. Tema BKSN kali ini yaitu: “Bersyukur karena Engkaulah kekuatan & penolongku”. Dalam rangka BKSN ini KB-TK Stella Maris mengadakan 2 kegiatan besar, yaitu Lomba BKSN tanggal 23 September 2015 dan Penutupan BKSN tanggal 28 September 2015. Dalam kegiatan Lomba BKSN, siswa mengikuti lomba menghafal ayat Kitab Suci dan menonton mini drama yang diperankan oleh guru-guru yang membawa pesan karakter baik yang harus dimiliki oleh siswa, seperti bertanggung jawab terhadap barang miliknya dan bersikap sopan. Sedangkan acara Penutupan BKSN diisi dengan ibadat serta menonton film rohani.
Pada saat ibadat para siswa berdoa, mendengarkan cerita Alkitab dan bernyanyi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu menanamkan dan menumbuhkan semangat pada diri siswa untuk membaca Alkitab dan berdoa di dalam keluarga, serta semangat melayani keluarga dan sesama yang membutuhkan.
     
     

Jumat, 25 September 2015

MEMBENTUK KARAKTER ANAK MULAI DARI TK DAN PERLUNYA UPACARA DIJENJANG TK


MEMBENTUK KARAKTER ANAK MULAI DARI TK



Dalam kegiatan belajar di KB-TK Stella Maris BSD senantiasa diadakan kegiatan untuk membentuk karakter dan kepribadian baik anak dimasa perkembangannya kini yang diharapkan akan dimilikinya hingga masa yang akan datang. Anak tidak hanya diharapkan akan memiliki kecerdasan yang baik, namun juga memiliki karakter yang baik pula. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya kelak dapat berguna dan memiliki masa depan yang baik. Masa depan yang baik akan bisa tercapai jika anak diberikan pembelajaran, salah satunya tata krama dan juga kemandirian yang tepat, namun tidak kalah pentingnya juga dalam beriman dan beribadah. Hal-hal itulah yang mendasari perkembangan anak untuk memiliki karakter yang baik. Pada setiap hari Jumat diadakan kegiatan Jumat ceria. Dalam kegiatan ini, dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti menyanyi  dan memuji Tuhan, mendengarkan cerita, menonton film yang sifatnya rohani anak-anak belajar mendengarkan dan memahami isi cerita yang didalamnya terdapat nilai-nilai karakter. Salah satunya adalah dari cerita yang disampaikan oleh guru, anak diarahkan untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh anak dari kegiatan Jumat ceria antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan anak untuk mendengarkan,
2. Menjadi fondasi dasar kemampuan berbahasa,

3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi,

4. Mengasah logika berfikir dan rasa ingin tahu,
5. Menambah pengetahuan hal-hal yang berhubungan dengan keimanannya,

6. Mengembangkan imajinasi,
7. Meningkatkan kecerdasan emosional,
8. Sebagai sarana untuk menanamkan nilai moral ,etika,dan membangun kepribadian yang baik.

Dengan demikian kegiatan Jumat ceria akan mengarahkan anak-anak memiliki pengenalan yang lebih dengan Tuhan, guru, teman sebayanya, lingkungan, dapat saling memberikan rasa kebersamaan dan menanamkan kasih sayang terhadap temannya dan lingkungan sekitar.


PERLUNYA UPACARA DIJENJANG TK


Upacara dijenjang KB-TK penting peranannya, walaupun anak-anak diusia mereka belum mampu melaksanakannya dengan sikap sempurna. Upacara dijenjang KB-TK sebernarnya juga bagian dari interaksi edukatif dan instrumaent / alat yang cukup efektif untuk menumbuhkankembangkan nilai-nilai tertentu serta upaya mengaktualkan potensi-potensi anak. Nilai-nilai tersebut diantaranya :
1.Menggali potensi kepemimpinan.
Setiap anak secara bergilir diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian sebagai petugas upacara, salah satunya adalah sebagai pemimpin upacara. Sebagai pemimpin upacara, anak diarahkan untuk melakukan aba-aba/tindak-tindakan tertentu yang sifatnya memberi instruksi bagi peserta upacara lainnya.
2.Berlatih tertib
Terdapat aba-aba dan tata cara yang baku bagi yang memimpin maupun yang dipimpin. Ketika seseorang berperan memimpin, maka ia harus bisa memainkan peran sesuai posisinya, begitu pula saat dalam posisi yang dipimpin. Dari sini diharapkan tumbuh kesadaran  setiap kelompok sosial untuk tertib terhadap aturan-aturan / norma-norma yang bersifat imperative / memaksa sebagai konsekuensi seseorang memasuki suatu kelompok sosial.

3.Menggali rasa percaya diri

Sejak dini pengalaman membuktikan sebagian anak masih megalami demam tampil ketika harus tampil memimpin, namun hal ini umumnya hilang ketika giliran kedua atau seterusnya. Dengan penanaman rasa percaya diri sejak dini diharapkan anak-anak dapat mengatasi demam dalam memimpin sehingga lama kelamaan dapat memimpin dengan baik tanpa mengalami demam. Dengan upacara anak-anak TK diharapkan dapat berlatih tertib serta dapat menggali apa saja potensi yang ada pada dirinya.

“Seluruhnya siaaaap gerak….! Suara lantang mengawali upacara bendera hari ini. Upacara bendera pada hari senin selalu dilaksanakan dilapangan KB-TK Stella Maris BSD. Segala tingkah laku lucu dan kejadian tak terduga mengiringi setiap upacara bendera yang selalu rutin dilaksanakan. Pada awalnya seluruh petugas upacara adalah guru, namun dengan berjalannya waktu siswa diberikan kesempatan untuk berani menjadi petugas upacara, meskipun sebagian petugas masih dilakukan oleh guru.
Dibawah hangatnya mentari yang mulai naik menyapa dunia, para siswa KB-TK berdiri dalam keteduhan, berdiri berdempetan dengan temannya, bahkan ada yang berlari hendak minum atau sekedar mengajak ngobrol dan menggoda temannya yang tengah serius mengikuti uapacara. Para ibu guru selalu sabar mendampingi mereka dengan tingkah kanak-kanak mereka. Hari itu, Pembina Upacara yaitususter Theresia menjelaskan bahwa uapacara bendera hari ini diantaranya bertujuan untuk membiasakan bersikap tertib, disiplin, menanamkan kekompakan dan kebersamaan, rasa kebangsaan, melatih anak untuk berani dan menanamkan rasa percaya diri serta karakter-karakter yang merupakan pembiasaan yang positif untuk anak usia dini.

 Sungguh anak-anak KB-TK Stella Maris BSD hebat. Lihatlah mereka mampu menjadi petugas upacara walaupun usia mereka masih sangat muda. Bravo!











Senin, 24 Agustus 2015



Pentingnya Hubungan Kerjasama Antara guru dan Orangtua dalam meningkatkan Aktivitas Belajar Murid

Pada hakekatnya guru dan orangtua dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sebagai penunjang pencapaian visi Bangsa Indonesia berdasarkan ketetapan MPR RI No.IV/2004 tentang GBHN (1996:66).
 “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.”
  
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para murid.  Interaksi semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. Selanjutnya, hubungan timbal balik antara orangtua dan guru yang benilai informasi tentang situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan suatu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar murid baik di sekolah maupun di rumah. Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah penting. Bila ha lini tidak tercapai akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar, dan akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, maka diperlukan langkah-langkah yag dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari murid yang dilakukan oleh orangtua, guru dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.

Peranan dan Fungsi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak mengakar pada berbagai pandangan dan konsep, perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam beberapa model. Pengertian proses belajar mengajar dikemukakan oleh Usman (1989:1) bahwa:

Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian proses belajar mengajar yang telah diutarakan, maka kemudian melahirkan strategi dan penerapannya.

Peranan Guru

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik” dan pembimbing”, makadiperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-mengajar, secara singkat peranan guru yang dikemukakan Sadirman (2005:144) adalah sebagai berikut:

1. Informator
Sebagai pelaksana cara mengajar informatif laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

2. Organisator
Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus dan lain-lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar- mengajar, semua diorganisasikan dengan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesiensi dalam belajar pada diri sendiri.


3. Motivator
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harusdapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.

4. Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide merupakan kreatif yang dapat di contoh oleh siswa.


5. Transmitter
Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijasanaan pendidikan dan pengetahuan.

6. Fasilitator
Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, misalnya saja dengan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang sedimikian rupa, sesuai dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif

7. Mediator
Guru sebagai dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan sebagai penyedia media.

8. Evaluator
Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana siswa itu berhasil atau tidak.

Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Peter mengemukakan ada tiga tugas dan tanggung jawab guru yakni:

a. Tugas guru sebagai pengajar
Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan.

b. Tugas sebagai pembimbing
Guru sebagai pembimbing memberikan tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.



c. Tugas guru sebagai administrator
Guru sebagai administrator kelas pada hakekatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang-bidang pengajaran dan keterlaksanaan pada umumnya. Namun demikian, keterlaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru.

Tugas Dan Tanggung Jawab Orangtua Dalam Aktivitas Belajar Murid
Anak akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dimana ia pertama kali menerima berbagai aspek pendidikan secara alami dari kedua orangtuanya. Oleh karena itu, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Namun demikian bukan berarti bahwa pola pendidikan dalam keluarga adalah formal. Seperti yang dikemukakan oleh Zakiah (1984:35) bahwa: Pada umunya pendidikan dalam rumah tangga bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.

Orangtua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam perkembangan anak-anaknya. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping  ibunya akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibunya. Sehingga kemudian ia akan meniru atau menuruti segala yang didapatkannya.

Peranan Orangtua Dalam Pendidikan
Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang utama dan pertama dalam masyarakat karena dalamkeluargalahmanusiadilahirkandanberkembangmenjadidewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak budi pekerti dan kepribadian setiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah. Ditinjau dari fungsi dan tugasnyasebagaiorangtuadalamaktivitasbelajaranak maka peranan ibu dan ayah berbeda, seperti yang dikemukakan oleh Piaget  dibawah ini :

Peranan ibu dalam pendidikan anak
1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
2. Pengasuh dan pemelihara
3. Tempat mencurahkan isi hati
4. Pengaruh kehidupan dalam rumah tangga
5. Pembimbing hubungan pribadi
6. Pendidikan dalam segi-segi emosional

Peranan ayah dalam pendidikan anak
1.   Sumber kekuasaan didalam keluarga
2.  Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia lain
3.  Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga
4.  Pelindung terhadap ancaman dari luar
5.  Pendidikan dari segi-segi rasional
Tanggung Jawab Orangtua
Ada beberapa tanggung jawab dari kedua orangtua dalarn menunjang pendidikan anaknya seperti yang di kemukakan oleh Zakiah (1984:38) sebagai berikut :
  1. Memelihara dan membesarkan anak. lni adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orangtua dan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
  2. Melindungi dan menjamin keamanan, baik jasmani maupun rohani dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafah hidup dan agama yang dianutnya.
  3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
  4. Membahagiakan anak sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup manusia.
Ada beberapa hal atau dasar-dasar yang perlu diperhatikan sebagai tanggung jawab orangtua terhadap anaknya terutama dalam konteks pendidikan adalah sebagai berikut :
  1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih saying menjalin hubungan orang tua dan anak. Kasih sayang orangtua yang ikhlas dan murni akan mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab untuk mengorbankan hidupnya dalam memberikan pertolongan kepada anaknya.
  2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
  3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara.
  4. Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini merupakan doronganuntukdilaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum dan perawatan, agar anak dapat hidup secara berkelanjutan.
  5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila anak telah dewasa ia mampu mandiri.
Hubungan Kerjasama Antara Guru Dan Orangtua Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Murid

1. Adanya Kunjungan kerumah anak didik
Pelaksanaan kunjungan kerumah anak didik berdampak positif diantaranya :
Kunjungan melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu memperhatikan dan mengawasinya. Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada guru melihat sendiri dan mengobservasi langsung cara anak didik belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga. Guru berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orangtua anak didik tentang pendidikan yang baik, cara-cara menghadapi masalah yang sedang dialami anaknya. Hubungan antara orangtua dengan guru akan bertambah erat. Kunjungan dapat memberikan motivasi kepada orangtua anak didik untuk lebih terbuka dan dapat bekerjasama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya. Guru mempunyai kesempatan untuk mengadakan interview mengenai berbagai macam keadaan atau kejadian tentang sesuatu yang ingin ia ketahui. Terjadi komunikasi dan saling memberikan informasi tentang keadaan anak serta saling memberi petunjuk antara guru dengan orangtua.

2. Diundangnya Orangtua Kesekolah
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri oleh orangtua maka akan positif sekali bila orangtua diundang untuk datang kesekolah.

3. Case Conference
Case Conference merupakan rapat atau conference tentang kasus. Conference biasanya dipimpin oleh orang yang paling mengetahui persoalan bimbingan konseling khususnya tentang kasus yang dimaksud tujuannya agar mencari jalan yang paling tepat agar masalah anak didik dapat diatasi dengan baik.

4. Badan pembantu sekolah
Badan pembantu sekolah adalah organisasi orangtua murid atau wali murid dan guru yang dimaksudkan untuk menjalin kerjasama antara sekolah atau guru dengan orangtua murid.

5. Mengadakan Surat Menyurat Antara Sekolah Dan Keluarga
Surat menyurat diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan dalam perbaikan pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat, sering membolos, sering berbuat keributan dan sebagainya.

6. Adanya Daftar Nilai Atau Raport
Rapot yang biasanya di berikan setiap catur wulan kepada para murid dapat dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan orangtua. Sekolah dapat memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua bila hasil rapot anaknya kurang baik atau sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat mengembangkan bakatnya atau minimal mampu mempertahankan apa yang sudah dapat diraihnya.
Orangtua dan guru adalah satu tim dalam pendidikan anak, untuk itu keduanya perlu menjalin hubungan baik. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka bersama para guru daripada dengan orangtua. Kedengarannya mungkin agak mengejutkan, tapi memang begitulah kenyataannya. Ketika orangtua pulang dari tempat bekerja, anak-anak biasanya juga baru tiba dari mengikuti kegiatan setelah jam sekolah. Hanya tersisa waktu beberapa jam saja untuk makan malam bersama, menyelesaikan pekerjaan rumah dan mungkin menghadiri acara anak-anak. Setelah itu semuanya tidur.
Memang benar semua kegiatan sehari-hari yang dilakukan orangtua adalah penting. Dan memang banyak orangtua yang bisa menggunakan dengan baik waktu makan malam bersama, ketika membantu anak mengerjakan tugas sekolah di rumah, dan ketika mengantar anak ke sekolah. Tapi perlu diingat, pada saat yang sama ada orang dewasa lain yang juga mengajari, mempengaruhi dan bersenang-senang dengan anak-anak kita selama 6 jam sehari, yaitu guru mereka.
Anak-anak umumnya bisa melakukan tugas-tugas mereka dengan baik ketika di sekolah. Sebagian di antaranya bahkan mungkin lebih mudah mempercayai guru mereka. Untuk itu perlu kiranya setiap orangtua mengetahui dengan baik sosok guru yang mengajar anak-anaknya. Hal ini penting karena dalam pendidikan sekolah, orangtua dan guru harus menjadi satu tim yang baik.

Jika orangtua dan guru bisa saling mengenal dan mempercayai, maka anak-anak tidak akan menentang salah satu dari mereka, terutama ketika anak-anak itu malas atau menghindar dari tugas-tugasnya. Pengertian diantara orang tua dan guru menjadikan masalah kecil tidak berkembang menjadi besar, dan masalah besar bisa diselesaikan dengan lebih baik.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terjalin hubungan baik antaraorangtuadan guru, yaitu:

Ketika anak mulai sekolah, segera perkenalkan diri Anda kepada gurunya. Jangan menunggu waktu hingga Anda dipanggil ke sekolah karena anak bermasalah. Carilah jalan untuk melakukan kontak dengan mereka, walau sekedar dengan sapaan “Apa kabar,” agar wajah dan nama Anda mudah diingat oleh sang guru.
Jika kemungkinan waktu untuk bertemu sangat terbatas, usahakan menghubungi bapak/ibu guru untuk menanyakan kepada mereka waktu yang nyaman guna menanyakan kabar seputar perkembangan pendidikan anak anda. Tidak perlu melakukan percakapan panjang, carilah sekedar informasi dan tunjukkan bahwa anda sangat perhatian dengan pendidikan anak-anak.
Perkenalkan anak dengan gurunya. Satu kelas biasanya diisi 30-40 murid, usahakan guru mengenali anak Anda. Buatlah catatan singkat mengenai diri anak, hal-hal apa yang mungkin perlu diperhatikan, terutama jika anak memiliki kesulitan tertentu. Tambahkan dengan catatan berisi harapan Anda seputar pendidikan si anak. Jangan lupa sertakan nama, nomor telepon dan alamat anda yang bias dihubungi.
Guru adakalanya memberikan penjelasan mengenai metode belajar-mengajar yang dilakukannya. Berikanlah perhatian besar terhadap rencana pembelajaran dan pengajaran yang sudah disusun. Jika ia belum memberitahukannya kepada Anda, maka tanyakanlah. Biasanya guru sangat senang jika orangtua juga berkenan mengetahui target pelajaran yang ia tetapkan. Tapi, jangan langsung mengkritik mereka jika anda merasa adahal yang kurang cocok. Berikan penilaian positif jika anda mendapati hal yang memang baik untuk kemajuan pendidikan anak.
Datangi pertemuan orangtua-guru. Hormati waktu yang digunakan guru dalam pertemuan itu. Datanglah tepat waktu, dan jangan berlama-lama jika anda diberikan waktu khusus untuk bertemu dengan mereka. Bawalah buku catatan. Jika anda menemukan masalah atau hal yang kurang cocok, sampaikan secara terbuka dengan cara yang baik dan sopan. Berdiskusilah untuk memecahkan masalah bersama-sama. Jika ada beberapa poin masalah, selesaikan satu persatu dan jangan dicampur aduk.

Ingatlah aturan emas yang satu ini: senantiasa berprasangka baik kepada guru. Mereka yang mau bekerja menjadi guru, biasanya adalah orang-orang yang mencintai kegiatan belajar-mengajar. Jangan mudah termakan pendapat negatif mengenai sang guru, termasuk yang anda dengar dari anak sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memberikan reaksi berbeda satu dengan yang lain. Teman baik anda mungkin tidak menyukai seseorang yang anda anggap hebat dan anak anda mungkin perlu sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya mengajar guru barunya.

Guru juga manusia biasa, yang kadang mengalami hari dan waktu yang buruk. Kadang kehidupan pribadinya dilanda krisis dan masalah  dan bias jadi mereka tidak bisa mengatasinya dengan baik. Jika guru membentak anak anda dan melakukan hal di luar kewajaran, tanyakan kepadanya apakah ia baik-baik saja. Sedikit memberikan dukungan kepada guru, akan membuat keadaan pulih dengan segera.
Berkomunikasilah secara teratur. Anda bias menggunakan email atau suratjika tidak ada. Kirimkan komentar mengenai kemajuan pendidikan anak anda, ceritakan kegembiraan si kecil belajar di sekolah. Jika anak memiliki kesulitan khusus dalam belajar, informasikanlah hal itu sejak dini kepada gurunya. Ada baiknya juga memberitahukan guru jika anak sedang dalam kondisi yang kurang baik, sakit atau sedang bersedih. Sehingga guru bisa mengantisipasi keadaan itu dan tidak kaget jika mendapati si anak sulit untuk diajar.

Anda dan guru sama-sama menginginkan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak.Jika anda mendengar kabar yang buruk tentang guru, apakah ia galak, jahat atau tidak obyektif, maka tetap pertahankan hubungan baik anda dengan sang guru. Cari tahu masalah yang sebenarnya dengan menghubungi guru itu secara sopan. Jangan mengeluarkan kata-kata yang buruk mengenai guru di depananakanda. Tetap fokus terhadap masalah yang dihadapi, jadikan itu latihan bagi anak bersikap terbuka
Yang harus dilakukan oleh guru dalam meningkatkan aktivitas belajar murid adalah:
  1. Memberikan bimbingan dan dorongan dalam mengimbangkan sikap dan tingkah laku agar murid menguasai materi pelajaran yang diajarkan.
  2. Memberikan motivasi kepada murid agar dapat mencapai hasil belajar yang baik.
  3. Merangsang dan memberi dorongan untuk belajar dengan baik dan efektif

Yang dilakukan orangtua dalam meningkatkan aktivitas belajar murid adalah:
  1. Membantu anak bila mendapat kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan.
  2. Mengontrol waktu belajar anak dirumah.
  3. Membantu anak dalam menggunakan waktu luangnya untuk belajar.
  4. Memberikan perhatian yang cukup kepada anak dalam hal belajar.
Saran-Saran
  1. Orangtua dan guru harus terlibat dalam belajar murid, baik di rumah maupun di sekolah agar murid tersebut dapat mencapai hasil belajar yang baik dan berkualitas.
  2. Hubungan antara orangtua dan guru dalam meningkatkan aktivitas belajar murid harus tetap dipelihara dengan baik agar murid mendapat pendidikan yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi muriTop of Formd.

“ Teaching kids to count  is fine,  but teaching them  what counts is best “
“Mengajarkan murid untuk bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan yang paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang berharga dalam hidup ini  seperti prinsip, kode etik hidup, kejujuran, nilai moral, kabaikan dan pengabdian)
Bob Talbert.
(dikutip dari beberapa sumber: buku  parenting “ Be A Smart Parent terbitan Trans Media, Jangan Tunda mencetak Anak Hebat, terbitan Gramedia, Media Google



Bottom of Form